بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Kata “akhlak mulia” berasal dari bahasa Arab,
yaitu Akhlaqul yang berarti akhlak dan karimah yang berarti mulia. Jadi Akhlaqul
karimah ialah akhlak mulia dan budi pekerti. Secara luas akhlak mulia adalah
budi pekerti yang dicerminkan seseorang (Pendidikan Agama Islam: iv-2007 ).
Sikap yang menyimpang dari akhlak mulia sering
terjadi, baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari. Biasanya kita
merasa sikap kita sudah benar dan menerapkan akhlak mulia. Namun, tanpa kita
sadari ternyata sikap kita terhadap orang lain itu tidak menerapkan akhlak
mulia. Dampaknya tidak hanya pada kita, tetapi juga pada orang lain.
Kurangnya
pengarahan tentang akhlak mulia menjadi faktor utama penyebab generasi muda
tidak menerapkan akhlak mulia dalam kehidupannya sehari-hari. Memang sulit
menyadari bahwa kita tidak menerapkan akhlak mulia. Namun, orang yang ada di
sekeliling kita merasakan bahwa kita tidak bersikap baik pada mereka. Hal ini,
juga menyebabkan hidup kita menjadi tidak nyaman dan damai. Karena setiap
orang yang telah kamu perlakukan tidak baik akan selalu menghindari darimu dan
kemungkinan memiliki perasaan dendam padamu. Karena sikapmu yang tidak baik
padanya.
Akhlak
mulia merupakan salah satu nilai luhur. Nilai luhur perlu ditanamkan sejak dini
dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai juga merupakan alat
solidaritas yang mendorong kita untuk bekerja sama dan mengarahkan kita untuk
berpikir positif.
Nilai
adalah gambaran yang mengenai apa yang di inginkan, yang pantas, yang berharga,
dan yang mempengaruhi orang yang memiliki nilai itu (Robert M.Z. Lawang:
47-2006).
1. Akhlak Mulia Untuk Berpikir Positif
Ilmu pengetahuan
yang di imbangi Dengan akhlak mulia membuat seseorang tidak akan berpikir untuk
melakukan hal yang tidak bermanfaat dan lebih memilih untuk
melakukan hal yang positif. Orang yang mengerti tentang akhlak mulia, jika
terjadi perselisihan dia akan mengalah untuk menghindari sesuatu yang kurang
bermanfaat. Misalnya saat terjadi perkelahian dia tidak akan menanggapinya,
karena dari pada melakukan hal yang tidak bermanfaat lebih baik menghindarinya.
Siapa tidak ingin hidupnya aman dan damai, apalagi jika aman dari perselisihan.
Namun, sekarang jarang sekali orang yang ingin menghindari perselisihan. Tetapi
kebanyakan orang langsung tersulut emosi, jika di perlakukan tidak baik.
Biasanya orang yang suka berbuat baik berarti
dia telah mengerti apa itu akhlak mulia. Berbuat baik adalah menanam
tanaman yang berbuah manis yang suatu saat akan dinikmati hasilnya. Oleh karena
itu, sebaiknya kita memperbanyak berbuat baik pada sesama. Misalnya kamu
membantu temanmu yang memerlukan bantuanmu. Lalu kamu tiba-tiba mendapat
kesulitan, kemudian dia akan membantumu. Sebuah kebaikan akan dibalas dengan
kebaikan. Hal yang positif sama dengan hal yang bermanfaat. Kamu yang telah
menolong temanmu, berarti kamu telah melakukan hal yang bermanfaat. siapakah
tidak ingin meendapatkan bantuan saat mendapat kesulitan? Kamu akan sangat
mudah mendapatkan batuan dari orang lain, jika kamu membantu orang lain
terlebih dahulu. Tetapi kebanyakan orang mengharapkan bantuan dari pada ingin
membantu.
2. Akhlak Mulia Jadikan Kita
Berwawasan Tinggi
Adanya
keseimbangan ilmu pengetahuan dan akhlak mulia menjadikan kita memiliki
wawasan. Wawasan itu sendiri adalah cara pandang dan sikap kita terhadap diri
sendiri dan lingkungan. Wawasan juga merupakan cara keseharian seseorang dalam
kehidupan bersosial. Misalnya sopan santun terhadap orang yang lebih tua dan
tidak bersikap kasar kepada siapa pun.
Jika
cara kita salah dalam bersosial, terkadang berdampak buruk pada kita. Biasanya
dampaknya tidak hanya terlihat jelas, bisa saja terjadi perlahan dan tidak kita
sadari. Namun, akibatnya fatal bagi kita. Misalnya, kamu sering berkata kasar
pada temanmu. Kamu tidak menyadari temanmu berusaha menjauh darimu. Karena
tidak tahan dengan sikapmu padanya. Setiap orang yang ada disekitarmu pasti
tidak ingin kamu berkata kasar padanya. Tidak ada orang yang tidak marah jika
kamu berkata kasar padanya.
Wawasan
dapat membantu kita dalam kehidupan bersosial. Dengan wawasan, kita bisa
berinteraksi dengan baik pada orang yang kita ajak bicara. Misalnya, dengan
berbicara sopan santun terhadap orang yang kita ajak berbicara. Orang yang kamu
ajak berbicara merasa dirinya di hormati olehmu, itu berarti kamu mengerti
bagaimana cara berhadapan dengan orang, ketika kita ajak berbicara. Karena itu
wawasan sangat perlu ada pada generasi muda. Akhlak mulia tidak bisa dipisahkan
dari wawasan, keduanya telah menjadia satu kesatuan yang erat.
3. Kurangnya Sopan Santun Saat Berbicara
Tanpa
adanya keseimbangan ilmu pengetahuan dan akhlak mulia membuat seseorang tidak
mengetahui cara ketika berbicara dengan orang lain. Sopan santun merupakan
akhlak seseorang, misalnya sopan santun dalam berbicara. Terkadang saat
berbicara kita melupakan sopan santun. Berbicara tidak sopan memang terlihat
seperti hal yang kecil. Namun, jika kita tidak berbicara dengan sopan, orang
yang kita ajak berbicara akan merasa tersinggung. Hal yang sekecil itu saja
kita tidak mampu melakukannya, apalagi jika akhlak mulia itu sendiri.
Memangnya, siapa yang tidak merasa senang dan dihormati, jika kamu berbicara
dengan nada lembut dan sopan santun padanya.
Contohnya saja,
kamu berbicara kepada kedua orang tuamu. Namun, kamu berbicara tidak sopan dan
bernada kasar kepada mereka. Kedua orang tuamu akan marah sekali padamu.
Artinya, kamu telah melupakan akhlak mulia dan tata cara ke pada ke dua orang
tua mu. Maka, haruslah kamu memperhatikan sopan santun saat berbicara dengan
orang lain maupun dengan keluargamu.
4. Manfaat Memperhatikan Akhlak Mulia
Keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan
akhlak mulia harus kamu tenerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika
kamu telah menerapkannya, tentu orang yang kamu ajak berintraksi akan merasa
senang dan merasa di hormati olehmu. Kamu akan mendapat banyak teman dan banyak
orang yang akan senang dengan sikapmu. Jika kamu ingin dihormati orang lain,
kamu harus menghormati orang lain terlebih dahulu. Setiap orang pasti ingin
dihormati oleh orang disekitarnya, begitu juga kamu.
Manfaat itu tidak
hanya terasa langsung olehmu, tetapi juga dapat kamu rasakan kemudian hari.
Kamu juga telah melakukan ibadah, bukankah berbicara tidak sopan dan kasar itu
berdosa. Dengan akhlak mulia berarti kamu telah beribadah.
Dengan
memperhatikan akhlak mulia, hidupmu akan terasa nyaman dan tentram. Masalah
yang menghampirimu tidak akan terasa rumit. Masalah itu pun tidak akan terasa
berat olehmu.
5. Akibat Tidak Memiliki Akhlak Mulia
Kurangnya pengarahan mengenai keseimbangan
ilmu pengetahuan dan akhlak mulia terhadap generasi penerus bangsa, memunculkan
banyak aksi yang menyipang atau kurang bermanfaat yang dilakukan oleh generasi
muda. Contohnya, yakni banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi pada
kalangan siswa sma yang dipicu oleh hal yang kecil. Hal ini, menunjukkan
kurangnya akhlak mulia. Padahal lebih baik menghindari tawuran itu, dari pada
melakukannya. Bukankah tawuran itu hanya merugikan kedua belah pihak yang
bertawuran, banyak yang terluka sampai-sampai masuk rumah sakit. Pepatah mengatakan
“kalah menjadi abu, menang menjadi arang” yang artinya sama-sama merasakan
kerugian.
Selain itu,
tawuran tidak hanya dilakukan oleh para mahasiswa atau siswa sma saja.
Masyarakat juga sering melakukan hal yang menyimpang tersebut, tawuran telah
menjadi sebuah media untuk menyelesaikan masalah. Undang-undang dan pihak
kepolisian juga seolah-olah tidak dibutuhkan keberadaannya lagi. Contohnya,
tawuran antara dua desa bersebelahan. Dimana-mana setiap orang ingin
menyelesaikan segala masalah yang ada, tetapi tawuran bukanlah media yang tepat
untuk menyelesaikan masalah.
Contoh lainnya,
sekarang sudah sering terjadinya pengkorupsian
oleh para pemimpin bangsa. orang yang
mengkorupsikan uang milik rakyat adalah orang yang berilmu pengetahuan. Namun,
tidak memiliki akhlak mulia. Karena dia tidak memiliki rasa simpati terhadap
nasib rakyat. Jadi ilmu pengetahuan yang tidak di imbangi akhlak mulia tiada
gunanya. Karena hanya menyengsarakan dan merugikan rakyat. Oleh sebab itu,
generasi penerus bangsa perlu dibekali dengan akhlak mulia agar tidak melakukan
hal yang sama kemudian hari. Setiap orang tua pasti ingin anaknya menjadi
seorang pemimpin bangsa. Maka, orang tua hendaklah mengajari dan mengarahkan
anaknya tentang akhlak mulia agar tidak mengikuti jejak pemimpin yang telah
mengkorupsikan uang milik rakyat.
Akibat tidak
adanya akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, juga sering terjadi pada kita.
Misalnya, kamu bersikap tidak baik pada temanmu, dia akan merasa tidak senang
dengan sikapmu. Temanmu yang tidak suka dengan sikapmu akan menjauhimu dan
tidak mau lagi berteman denganmu. Jika kamu membutuhkan bantuan, kamu akan
sulit untuk mendapat bantuan dari temanmu. Karna temanmu merasa untuk apa
membantumu, sedangkan kamu sendiri memperlakukannya tidak baik.
6. Solusi Penyeimbangan Ilmu Pengetahuan dan
Akhlak Mulia
Agar kita dapat
menyeimbangkan ilmu pengetahuan dan akhlak mulia kita dapat melakukannya dengan
berpikir positif. Banyak hal positif yang dapat kita lakukan, misalnya belajar
dengan giat, mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat, dan sebagainya.
kamu harus menjauhi hal yang negatif yang merupakan hal kurang
bermanfaat, seperti narkoba, tawuran, seks bebas dan sebagainya. Hal ini,
memang sering terjadi pada kalangan remaja jaman sekarang. Maka, kamu perlu
memiliki akhlak mulia dan iman untuk menjauhkanmu dari hal yang tidak
bermanfaat dan merugikan itu.
Untuk membiasakan diri
dalam akhlak mulia, kamu dapat melakukannya dengan cara sebagai berikut:
1. Sopan santun saat berbicara dengan
siapa pun;
2. Bersikap rendah hati, tetapi bukan rendah
diri;
3. Membiasakan diri untuk saling menghormati,
terutama yang lebih tua;
4. Tidak lupa beribadah, karena beribadah
mempengaruhi akhlak seseorang;
5. Melakukan hal yang positif atau hal yang
bermanfaat;
6. Menjauhi hal yang menyimpang atau hal negatif.
Jadi keseimbangan
antara ilmu pengetahuan dan akhlak mulia adalah agar kita dapat berpikir
positif dan memikirkan akibat timbal balik dari kurangnya pengarahan tentang
akhlak mulia pada generasi muda. Selain itu, pengarahan tentang
keseimbangan ilmu pengetahuan dan akhlak mulia pada generasi muda tidak hanya
di sekolah saja, tetapi juga oleh kedua orang tua.
Untuk
memperbaiki sikapmu, kamu dapat melakukannya perlahan-lahan. Kamu dapat
melakukannya dengan menanamkan akhlak mulia pada dirimu sedikit demi sedikit.
Kamu tidak harus melakukannya berlebihan cukup dengan perlahan-lahan. Dengan
kamu berusaha keras tidak ada yang tidak mungkin.
Created by : Farhad Dwi Setyadi/12
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين
Materi artikel terbaca jelas ... bagus
BalasHapus