Selasa, 14 Maret 2017

Keseimbangan Antara Ilmu Pengetahuan Dan Akhlak


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Kata “akhlak mulia” berasal dari bahasa Arab, yaitu Akhlaqul yang berarti akhlak dan karimah yang berarti mulia. Jadi Akhlaqul karimah ialah akhlak mulia dan budi pekerti. Secara luas akhlak mulia adalah budi pekerti yang dicerminkan seseorang (Pendidikan Agama Islam: iv-2007 ).
       Sikap yang menyimpang dari akhlak mulia sering terjadi, baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari. Biasanya kita merasa sikap kita sudah benar dan menerapkan akhlak mulia. Namun, tanpa kita sadari ternyata sikap kita terhadap orang lain itu tidak menerapkan akhlak mulia. Dampaknya tidak hanya pada kita, tetapi juga pada orang lain.
     Kurangnya pengarahan tentang akhlak mulia menjadi faktor utama penyebab generasi muda tidak menerapkan akhlak mulia dalam kehidupannya sehari-hari. Memang sulit menyadari bahwa kita tidak menerapkan akhlak mulia. Namun, orang yang ada di sekeliling kita merasakan bahwa kita tidak bersikap baik pada mereka. Hal ini, juga menyebabkan hidup kita menjadi tidak nyaman dan  damai. Karena setiap orang yang telah kamu perlakukan tidak baik akan selalu menghindari darimu dan kemungkinan memiliki perasaan dendam padamu. Karena sikapmu yang tidak baik padanya.      
      Akhlak mulia merupakan salah satu nilai luhur. Nilai luhur perlu ditanamkan sejak dini dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai juga merupakan alat solidaritas yang mendorong kita untuk bekerja sama dan mengarahkan kita untuk berpikir positif.
         Nilai adalah gambaran yang mengenai apa yang di inginkan, yang pantas, yang berharga, dan yang mempengaruhi orang yang memiliki nilai itu (Robert M.Z. Lawang: 47-2006).

1. Akhlak Mulia Untuk Berpikir Positif
     Ilmu pengetahuan yang di imbangi Dengan akhlak mulia membuat seseorang tidak akan berpikir untuk melakukan hal yang tidak bermanfaat dan  lebih memilih untuk melakukan hal yang positif. Orang yang mengerti tentang akhlak mulia, jika terjadi perselisihan dia akan mengalah untuk menghindari sesuatu yang kurang bermanfaat. Misalnya saat terjadi perkelahian dia tidak akan menanggapinya, karena dari pada melakukan hal yang tidak bermanfaat lebih baik menghindarinya. Siapa tidak ingin hidupnya aman dan damai, apalagi jika aman dari perselisihan. Namun, sekarang jarang sekali orang yang ingin menghindari perselisihan. Tetapi kebanyakan orang langsung tersulut emosi, jika di perlakukan tidak baik.
        Biasanya orang yang suka berbuat baik berarti dia telah mengerti apa itu akhlak mulia. Berbuat baik adalah  menanam tanaman yang berbuah manis yang suatu saat akan dinikmati hasilnya. Oleh karena itu, sebaiknya kita memperbanyak berbuat baik pada sesama. Misalnya kamu membantu temanmu yang memerlukan bantuanmu. Lalu kamu tiba-tiba mendapat kesulitan, kemudian dia akan membantumu. Sebuah kebaikan akan dibalas dengan kebaikan. Hal yang positif sama dengan hal yang bermanfaat. Kamu yang telah menolong temanmu, berarti kamu telah melakukan hal yang bermanfaat. siapakah tidak ingin meendapatkan bantuan saat mendapat kesulitan? Kamu akan sangat mudah mendapatkan batuan dari orang lain, jika kamu membantu orang lain terlebih dahulu. Tetapi kebanyakan orang mengharapkan bantuan dari pada ingin membantu.

 2. Akhlak Mulia Jadikan Kita Berwawasan Tinggi       
      Adanya keseimbangan ilmu pengetahuan dan akhlak mulia menjadikan kita memiliki wawasan. Wawasan itu sendiri adalah cara pandang dan sikap kita terhadap diri sendiri dan lingkungan. Wawasan juga merupakan cara keseharian seseorang dalam kehidupan bersosial. Misalnya sopan santun terhadap orang yang lebih tua dan tidak bersikap kasar kepada siapa pun.
       Jika cara kita salah dalam bersosial, terkadang berdampak buruk pada kita. Biasanya dampaknya tidak hanya terlihat jelas, bisa saja terjadi perlahan dan tidak kita sadari. Namun, akibatnya fatal bagi kita. Misalnya, kamu sering berkata kasar pada temanmu. Kamu tidak menyadari temanmu berusaha menjauh darimu. Karena tidak tahan dengan sikapmu padanya. Setiap orang yang ada disekitarmu pasti tidak ingin kamu berkata kasar padanya. Tidak ada orang yang tidak marah jika kamu berkata kasar padanya.
       Wawasan dapat membantu kita dalam kehidupan bersosial. Dengan wawasan, kita bisa berinteraksi dengan baik pada orang yang kita ajak bicara. Misalnya, dengan berbicara sopan santun terhadap orang yang kita ajak berbicara. Orang yang kamu ajak berbicara merasa dirinya di hormati olehmu, itu berarti kamu mengerti bagaimana cara berhadapan dengan orang, ketika kita ajak berbicara. Karena itu wawasan sangat perlu ada pada generasi muda. Akhlak mulia tidak bisa dipisahkan dari wawasan, keduanya telah menjadia satu kesatuan yang erat.

3. Kurangnya Sopan Santun Saat Berbicara
       Tanpa adanya keseimbangan ilmu pengetahuan dan akhlak mulia membuat seseorang tidak mengetahui cara ketika berbicara dengan orang lain. Sopan santun merupakan akhlak seseorang, misalnya sopan santun dalam berbicara. Terkadang saat berbicara kita melupakan sopan santun. Berbicara tidak sopan memang terlihat seperti hal yang kecil. Namun, jika kita tidak berbicara dengan sopan, orang yang kita ajak berbicara akan merasa tersinggung. Hal yang sekecil itu saja kita tidak mampu  melakukannya, apalagi jika akhlak mulia itu sendiri. Memangnya, siapa yang tidak merasa senang dan dihormati, jika kamu berbicara dengan nada lembut dan sopan santun padanya.
     Contohnya saja, kamu berbicara kepada kedua orang tuamu. Namun, kamu berbicara tidak sopan dan bernada kasar kepada mereka. Kedua orang tuamu akan marah sekali padamu. Artinya, kamu telah melupakan akhlak mulia dan tata cara ke pada ke dua orang tua mu. Maka, haruslah kamu memperhatikan sopan santun saat berbicara dengan orang lain maupun dengan keluargamu.

4. Manfaat Memperhatikan Akhlak Mulia
    Keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan akhlak mulia harus kamu  tenerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kamu telah menerapkannya, tentu orang yang kamu ajak berintraksi akan merasa senang dan merasa di hormati olehmu. Kamu akan mendapat banyak teman dan banyak orang yang akan senang dengan sikapmu. Jika kamu ingin dihormati orang lain, kamu harus menghormati orang lain terlebih dahulu. Setiap orang pasti ingin dihormati oleh orang disekitarnya, begitu juga kamu.
    Manfaat itu tidak hanya terasa langsung olehmu, tetapi juga dapat kamu rasakan kemudian hari. Kamu juga telah melakukan ibadah, bukankah berbicara tidak sopan dan kasar itu berdosa. Dengan akhlak mulia berarti kamu telah beribadah.
      Dengan memperhatikan akhlak mulia, hidupmu akan terasa nyaman dan tentram. Masalah yang menghampirimu tidak akan terasa rumit. Masalah itu pun tidak akan terasa berat olehmu.

 5. Akibat Tidak Memiliki Akhlak Mulia
     Kurangnya pengarahan mengenai keseimbangan ilmu pengetahuan dan akhlak mulia terhadap generasi penerus bangsa, memunculkan banyak aksi yang menyipang atau kurang bermanfaat yang dilakukan oleh generasi muda. Contohnya, yakni banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi pada kalangan siswa sma yang dipicu oleh hal yang kecil. Hal ini, menunjukkan kurangnya akhlak mulia. Padahal lebih baik menghindari tawuran itu, dari pada melakukannya. Bukankah tawuran itu hanya merugikan kedua belah pihak yang bertawuran, banyak yang terluka sampai-sampai masuk rumah sakit. Pepatah mengatakan “kalah menjadi abu, menang menjadi arang” yang artinya sama-sama merasakan kerugian.
     Selain itu, tawuran tidak hanya dilakukan oleh para mahasiswa atau siswa sma saja. Masyarakat juga sering melakukan hal yang menyimpang tersebut, tawuran telah menjadi sebuah media untuk menyelesaikan masalah. Undang-undang dan pihak kepolisian juga seolah-olah tidak dibutuhkan keberadaannya lagi. Contohnya, tawuran antara dua desa bersebelahan. Dimana-mana setiap orang ingin menyelesaikan segala masalah yang ada, tetapi tawuran bukanlah media yang tepat untuk menyelesaikan masalah.
    Contoh lainnya, sekarang sudah sering terjadinya pengkorupsian oleh     para pemimpin bangsa. orang yang mengkorupsikan uang milik rakyat adalah orang yang berilmu pengetahuan. Namun, tidak memiliki akhlak mulia. Karena dia tidak memiliki rasa simpati terhadap nasib rakyat. Jadi ilmu pengetahuan yang tidak di imbangi akhlak mulia tiada gunanya. Karena hanya menyengsarakan dan merugikan rakyat. Oleh sebab itu, generasi penerus bangsa perlu dibekali dengan akhlak mulia agar tidak melakukan hal yang sama kemudian hari. Setiap orang tua pasti ingin anaknya menjadi seorang pemimpin bangsa. Maka, orang tua hendaklah mengajari dan mengarahkan anaknya tentang akhlak mulia agar tidak mengikuti jejak pemimpin yang telah mengkorupsikan uang milik rakyat.    
     Akibat tidak adanya akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, juga sering terjadi pada kita. Misalnya, kamu bersikap tidak baik pada temanmu, dia akan merasa tidak senang dengan sikapmu. Temanmu yang tidak suka dengan sikapmu akan menjauhimu dan tidak mau lagi berteman denganmu. Jika kamu membutuhkan bantuan, kamu akan sulit untuk mendapat bantuan dari temanmu. Karna temanmu merasa untuk apa membantumu, sedangkan kamu sendiri memperlakukannya tidak baik. 

 6. Solusi Penyeimbangan Ilmu Pengetahuan dan Akhlak Mulia
    Agar kita dapat menyeimbangkan ilmu pengetahuan dan akhlak mulia kita dapat melakukannya dengan berpikir positif. Banyak hal positif yang dapat kita lakukan, misalnya belajar dengan giat, mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat, dan sebagainya. kamu harus menjauhi hal  yang negatif yang merupakan hal kurang bermanfaat, seperti narkoba, tawuran, seks bebas dan sebagainya. Hal ini, memang sering terjadi pada kalangan remaja jaman sekarang. Maka, kamu perlu memiliki akhlak mulia dan iman untuk menjauhkanmu dari hal yang tidak bermanfaat dan merugikan itu.
    Untuk membiasakan diri dalam akhlak mulia, kamu dapat melakukannya dengan cara sebagai berikut:
1.    Sopan santun  saat berbicara dengan siapa pun;
2.    Bersikap rendah hati, tetapi bukan rendah diri;
3.    Membiasakan diri untuk saling menghormati, terutama yang lebih tua;
4.    Tidak lupa beribadah, karena beribadah mempengaruhi akhlak seseorang;
5.    Melakukan hal yang positif atau hal yang bermanfaat;
6.    Menjauhi hal yang menyimpang atau hal negatif.
    Jadi keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan akhlak mulia adalah agar kita dapat berpikir positif dan memikirkan akibat timbal balik dari kurangnya pengarahan tentang akhlak mulia pada generasi muda. Selain itu, pengarahan tentang  keseimbangan ilmu pengetahuan dan akhlak mulia pada generasi muda tidak hanya di sekolah saja, tetapi juga oleh kedua orang tua.
      Untuk memperbaiki sikapmu, kamu dapat melakukannya perlahan-lahan. Kamu dapat melakukannya dengan menanamkan akhlak mulia pada dirimu sedikit demi sedikit. Kamu tidak harus melakukannya berlebihan cukup dengan perlahan-lahan. Dengan kamu berusaha keras tidak ada yang tidak mungkin.



Created by : Farhad Dwi Setyadi/12

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

1 komentar: