Selasa, 14 Maret 2017

Seberapa Jauh Anda Mengetahui Rukun Iman?

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Rukun Iman (bahasa Arab: أركان الإيمان) yaitu pilar-pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki seorang muslim. Jumlahnya ada enam. Enam rukun iman ini didasarkan dari ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits Jibril yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab.
Iman menurut bahasa artinya kepercayaan, sedangkan menurut istilah syara’ iman adalah mempercayai atau meyakini dengan hati, mengucap dengan lidah dan mengamalkannya dengan perbuatan. rukun artinya  landasan atau dasar. Berarti  ada 6 landasan atau dasar dalam  islam, yaitu disebut dengan rukun iman. Tanpa adanya keenam hal tersebut maka kita tidak dikatakan sebagai orang islam. Karena semua rukun islam ini saling berhubungan dengan rukun iman, baru dikatakan islam apabila kita mempercayai rukun iman yaitu  mempercayai Allah, mempercayai rasul, malaikat, kitab, hari kiamat dan takdir.  Seperti yang telah disebutkan dalam Al-qur’an surat Annisa ayat 59 :
Yang Artinya: “Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah rasul Nya, dan ulil amri diantara kamu. kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalilkanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa' :59).

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa kita tidak dapat memeprcayai salah satunya saja. Kalau kita mengaku beriman kepada Allah maka percaya juga kepada rasul, malaikat, kitab Allah, hari  kiamat, dan takdir. Sehingga dengan keimanan kita tersebut kita dapat menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Berikut kami jelaskan 6 rukun iman yang wajib diyakini:


Rukun Iman Ada 6 Perkara 

1) Iman (percaya) kepada Allah

Iman kepada Allah merupakan Rukun Iman yang paling utama yang menjadi dasar keimanan seseorang. Beriman kepada Allah berarti wajib mempercayai bahwa Allah itu ada, Dialah Yang Maha Esa, Dialah yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya, Dia yang telah menghidupkan dan mematikan semua makhluknya. Allah pula yang telah menciptan manusia dengan seindah-indahnya, yang telah memberi rizki berlimpah luah sehingga kita masih dapat merasakan nikmat tersebut. Seseorang tidak dikatakan beriman kepada Allah hingga dia mengimani 4 hal:
  • Mengimani adanya Allah.
  • Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah.
  • Mengimani uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengingkari semua sembahan selain Allah Ta’ala.
  • Mengimani semua nama dan sifat Allah (al-Asma'ul Husna) yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang nabi-Nya tetapkan untuk Allah, serta menjauhi sikap menghilangkan makna, memalingkan makna, mempertanyakan, dan menyerupakanNya.
2) Iman (percaya) kepada malaikat

Iman kepada malaikat berarti kita wajib meyakini bahwa malaikat adalah makhluk yang Allah ciptakan dari pada Nur (cahaya) dan boleh berupa berbagai bentuk, malaikat tidak sama dengan manusia dan tidak bersifat seperti sifatnya  manusia. Malaikat bukan laki-laki dan bukan perempuan. Dalam menjalankan tugasnya Malaikat sangat patuh dan taat terhadap perintah Allahg. Dan Kita wajib meyakini dan mempercayai bahwa ada 10 malaikat yang wajib kita ketahui yaitu:

1) Jibril : tugasnya membawa wahyu

2) Mikail : tugasnya menurunkan hujan

3) Israfil : tugasnya meniup sangkalkala

4) Izrail : tugasnya mencabut nyawa

5) Mungkar : tugasnya memeriksa dan menanyakan mayit didalam qubur

6) Nangkir : tugasnya memeriksa dan menanyakan mayit didalam qubur

7) Raqib : tugasnya mencatat amal kebaikan

8) Atid : tugasnya mencatat amal keburukan

9) Malik : tugasnya menjaga pintu neraka

10) Ridwan : tugasnya menjaga pintu syurga 


3) Iman (percaya) kepada kitab-kitab Allah

Beriman kepada kitab-kitab Allah yaitu meyakini dan percaya bahwa Allah telah menurunkan wahyu (kitab suci) melalui malaikat jibril kepada para nabi untuk disampaikan kepada ummat yang berisi tentang petunjuk dan pedoman bagi umat islam. Yang dengan kitab tersebut kita tidak akan tersesat selama-laamanya. Yaitu kitab suci Al-qur’an bagi kita umat Nabi Muhammad SAW. Sedangkan kitab yang Allah turunkan ada 4 yaitu:

1. Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS

2. Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS

3. Injil diturunkan kepada Nabi Musa AS

4. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

Dari keempat kitab tersebut, kitab pedoman umat Nabi Muhammad SAW hanya satu yaitu Al-qur’an. Yang dengan kitab tersebut kita tidak akan tersesat selama-lamanya.Tidak ada kitab lain, karena kitab taurat, zabur, injil semua itu telah dimensohkan ke dalam al-Qur’an. 


4) Iman (percaya) kepada Rasul-Rasul Allah

Beriman kepada Rasul-rasul Allah yaitu wajib meyakini dan percaya bahwa Allah swt telah mengutus para Rasul dan nabi kepada manusia didunia ini untuk memeperingatkan manusia dan membawa manusia ke jalan yang benar supaya kita dapat hidup bahagia didunia dan diakhirat. Dan kita wajib percaya bahwa jumlah Nabi yang diangkat menjadi rasul adalah berjumlah 25 orang. 
Mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah Ta’ala pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi mereka semua tetaplah merupakan manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya menyembah para nabi dan rasul adalah kebatilan yang nyata. Wajib mengimani bahwa semua wahyu kepada nabi dan rasul itu adalah benar dan bersumber dari Allah Ta’ala. Juga wajib mengakui setiap nabi dan rasul yang kita ketahui namanya dan yang tidak kita ketahui namanya.
Penjelasan mengenai rukun iman ke empat ini yaitu mengajak kita agar beriman bahwa ada diantara laki-laki terterdapat pada kalangan manusia yang sudah dipilih oleh Alloh Swt agar dapat menjadi perantara untuk diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi, mereka tetap menjadi seorang yang biasa serta mempunyai sifat serta hak pengenahi ketuhanan.
Dengan menyembah para nabi dan juga rasul adalah kebatilan yang nyata. Dengan wajib untuk selalu beriman maka artinya semua wahyu nabi serta rasul benar dan mempunyai sumber dari Alloh swt. Sehingga untuk siapa saja yang mendustakan dengan kenabian pada seseorang yang ada di antara mereka, sehingga sama saja ia sudah mendustakan semua nabi yang lainnya. Sehingga Alloh mengkafirkan yahudi dan nasrani.
Seperti firman Alloh yang artinya : “Sesungguhnya Kami tellah memberikan wahhyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan Nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud” (QS. An Nisa:163).

5) Iman (percaya) kepada Hari Kiamat

Mengimani semua yang terjadi di alam barzakh (di antara dunia dan akhirat) berupa fitnah kubur (nikmat kubur atau siksa kubur). Mengimani tanda-tanda hari kiamat. Mengimani hari kebangkitan di padang mahsyar hingga berakhir di Surga atau Neraka. Jika disebut dengan hari akhir, karena ia adalah hari akhir didunia ini dan sudah tidak ada untuk hari esok. Hari akhir adalah hari dimana Alloh Swt sudah mewakafkan bagi semua makhluk hidup disaat itu kecuali Alloh perkecualikan. Kemudian mereka semua akan dibangkitkan agar dapat mempertanggungjawabkan semua amalan yang sudah mereka lakukan. Alloh berfirman : ” sebagaimana Kami telah memulai penciptaan perrtama begitulah Kammi akan mengulanginya, janji dari Kami, sesungguhnya Kami pasti akan melakukannya.” (QS. Al-Anbiya: 104)

6) Iman (percaya) kepada Qada dan Qadar (Takdir yang baik dan yang buruk)

Iman kepada qada dan qadar yaitu meyakini dan percaya bahwa semua yang berlaku dalam alam ini semuanya ketentuan dan ketetapan Allah SWT. Artinya kita wajib untuk mengimani bahwa semua yang telah Allah Takdirkan, apakah itu kejadiannya baik atau buruk maka itu semua  bersumber dari Allah SWT.  Karena Allah mengetahui semua  kejadian yang  sudah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang belum terjadi, serta semua kejadian yang tidak terjadi seandainya terjadi maka Allah mengetahuinya bagaimana itu terjadi. Mengimani kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu berasal dari Allah Ta’ala. Karena seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat dan sifat mereka begitupula perbuatan mereka adalah ciptaan Allah. Artinya disini adalah kita semua wajib untuk beriman dan percaya bahwa semua yang sudah Allah takdirkan, yaitu kejadian baik dan kejadian buruk. Akan tetapi beriman dengan semua takdir Allah tidak akan dianggap sempurna kalau belum mengimani 4 perkara, diantaranya adalah beriman bahwa Allah,lalu mengimani bahwa Allah telah menuliskan tentang semua takdir makhluk hidup lauh al-Mahfuzh,kemudian mengimani karena tidak ada suatu diam dan gerakan makhluk dilangit,dan yang terakhir adalah mengimani bagi semua makhluk hidup adalah ciptaan Allah Swt.

Dasar hukum
Di antaradasar hukum yang disebut di dalam Al-Qur'an,
“Katakanlah (wahai orang-orang yang beriman): “Kami beriman kepada Allah dan kitab yang diturunkan kepada kami, dan kitab yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan kitab yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kitab yang diberikan kepada nabi-nabi dari Rabb mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.”
—QS. Al-Baqarah: 136
“...dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya.”
— QS. Al-Anbiya`: 19-20
Hadits Jibril, tentang seseorang yang bertanya kepada nabi.
"“Beritahukan kepadaku tentang Iman”. Nabi menjawab, ”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para rasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.” ...Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga nabi bertanya kepadaku: “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab, ”Allah dan rasulNya lebih mengetahui,” Dia bersabda, ”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.”"— HR Muslim, no. 8
Cabang-cabang keimanan
Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah,
“Iman itu ada 70 atau 60-an cabang. Yang paling tinggi adalah perkataan ‘la ilaha illallah’, yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalanan, dan sifat malu (juga) merupakan bagian dari iman.”— HR. Bukhari no. 9 dan Muslim no. 35.
Perkataan ‘Syahadat’ menunjukkan bahwa iman harus dengan ucapan di lisan. Menyingkirkan duri dari jalan menunjukkan bahwa iman harus dengan amalan anggota badan. Sedangkan sifat malu menunjukkan bahwa iman harus dengan keyakinan dalam hati, karena sifat malu itu di hati. Inilah dalil yang menunjukkan bahwa iman yang benar hanyalah jika terdapat tiga komponen di dalamnya yaitu (1) keyakinan dalam hati, (2) ucapan di lisan, dan (3) amalan dengan anggota badan. Maka tanpa adanya amalan, meskipun ada keyakinan dan ucapan, tidaklah disebut beriman.
Syi'ah
Rukun Iman menurut Syi'ah berbeda dengan Sunni. Prinsip-prinsip keimanan Syiah terdiri dari:
  • At-Tauhid (Keesaan)
  • Al-Adhalah (Keadilan)
  • An-Nubuwah (Kenabian)
  • Al-Imamah (Keimaman, kepemimpinan pasca Nabi Muhammad)
  • Al-Ma'ad
Referensi
1.      Kitab Tauhid li Shaff Ats Tsaani Al ‘Aali, hal. 9.
2.      Al Wajiz fii ‘Aqidati Salafish shalih, hal. 101-102
3.      Fathul Baari Syarhu Shahih al-Bukhari, karya Ibnu Hajar Asqalani, I/60
4.      Surah Al-Imran: 3
5.      QS. Al-Mu'minun: 78
6.      QS. Az-Zumar: 62
7.      Arba'in an-Nawawi, oleh Imam Nawawi, Hadits ke-2.
Sumber

      Created by : Naura Hazna/23

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

1 komentar: